Rabu, 03 Juli 2013

Masuklah Secara Total

Posted by Unknown On 01.43 | No comments

Ayat ini kerap dikutip para mubaligh dan ustad dalam berbagai kesempatan. Namun jarang disampaikan lengkap.  "Setelah saya renungkan dan baca berulang, ayat ini sampai kata aduwum mubin. Tidak boleh kita potong. Ayat ini menjadi pegangan dasar tiap muslim yang mau aktif dalam bidang apa saja," ungkap Ketua Umum MUI Pusat, KH A. Cholil Ridwan, Lc saat memberikan tausiyah di Pondok Pesantren Al Amiria, Jakarta Timur (2/7/13).




Sorga Dunia Sebelum Akhirat

Ayat tersebut adalah: "Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu" (Al Baqarah: 208). 

Setan merupakan makhluk gaib, tapi permusuhannya terhadap manusia sangat nyata. "Seorang yang beriman kemudian dia tidak punya kemauan, berniat, berusaha, mengafahkan keIslamannya, berarti dia telah mengikuti langkah setan," tegasnya.

Bagaimana kita sudah mukmin tapi masih disuruh masuk agama Islam? Menurut KH Cholil, ayat tersebut  adalah suatu penekanan agar kita bersikap totalitas. Boleh jadi pakaian dan shalat sudah Islami, tapi cara berniaganya belum Islam. Karena Islam bukan sekadar agama melainkan  way of life

Tak terkecuali, kita pun perlu mengafahkan keIslaman kita dalam urusan politik. "Kita bisa masuk sorga dengan ibadah kita secara pribadi. Namun bagaimana kita  bisa bersama masuk sorga di dunia, di Indonesia? Maka, untuk meraih fi dunya hasanah sebelum akhirati hasanah, harus dengan gerakan," jelasnya



lebih lanjut, Ketua Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia 2005-2010 ini menuturkan, hanya ada dua istilah partai (golongan) dalam Al Qur'an yaitu hizbullah dan hizbusyaitan.

(Al Maidah 56) Dan barangsiapa mengambil Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut [agama] Allah itulah yang pasti menang.

(Al Mujadilah: 19- 22)

Syaitan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan syaitan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan syaitan itulah golongan yang merugi. (19) Sesungguhnya orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, mereka termasuk orang-orang yang sangat hina. (20) Allah telah menetapkan: "Aku dan rasul-rasul-Ku pasti menang". Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (21) 

Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang Allah telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. Dan dimasukkan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun merasa puas terhadap [limpahan rahmat] -Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan Allah itulah golongan yang beruntung.(22) 

Ustad Cholil juga menyampaikan, perlunya umat untuk kembali ke masjid. Seperti dicontohkan Rasulullah, umat islam dahulu tidak pernah meninggalkan masjid. Para Khulafaurasyidin tidak ada ada yang mewariskan istana, ruang sidang, dsb. Karena semua aktivitas dilaksanakan di masjid sebagai pusat kegiatan umat. Tidak pernah mereka mendirikan semacam Islamic Center yang notabene adalah konsep umat muslim di Eropa untuk mengatasi kesulitan memperoleh izin membangun masjid.



0 komentar:

Posting Komentar

Blogger templates

Majalah