Jumat, 10 Mei 2013

(MEDIA ICMI). Nasihat Rasulullah; ‘belajarlah dari dalam rahim hingga liang lahat’ benar-benar diterapkan para ibu rumah tangga di bilangan Warung Jati Jakarta Selatan ini.  Betapa tidak, mereka begitu antusias dan tidak menyianyiakan kesempatan mengikuti pelatihan serta pembekalan keterampilan yang diadakan  BMT Bina Insan Cita (BIC) beberapa waktu lalu.



Motivasi Buka Usaha

Menurut Ketua Panitia Pelaksana, Husnul Yakin, pengetahuan yang diberikan antara lain pelatihan Kewirausahaan dan Keuangan Sederhana serta Pelatihan Keterampilan membuat kerudung dan mukena. Bertempat di ICMI Center, Jakarta beberapa waktu lalu, kegiatan ini dianggap pengisi waktu yang bermanfaat dan membuang stereotipe ibu-ibu rumah tangga yang senang bergosip dengan tetangga.

“Kami sengaja memilihkan jenis pelatihan dan keterampilan di mana jika ibu-ibu ini berminat mengembangkan lebih jauh, bisa menjadi sumber pencarian membantu suaminya,” ungkap Husnul

Sebut Saja Fitriyani (49), salahsatu peserta yang semangat mengikuti kegiatan ini dari hari pertama hingga akhir. Menurutnya, pelatihan semacam ini merupakan kegiatan produktif di sela rutinitasnya mengelola rumah tangga sehari-hari. “Senang juga bertemu banyak teman dan saudara. Saya juga senang bisa bersama ICMI yang isinya orang-orang pintar,” akunya.

Lain lagi dengan Suparmi (45). Ibu rumah tangga yang rajin mengikuti pelatihan-pelatihan idi lingkungan tempat tinggalnya menganggap pelatihan yang diikutinya kali ini sangat berbeda dan berkesan. “Pernah juga dapat pelatihan membuat kue basah dari kelurahan selama satu minggu. Tapi setelah pelatihan ya begitu saja tidak ada kelanjutannya.” imbuh dia

Uni dan Atika yang sebelumnya memang sudah mempunyai dasar keterampilan menjahit, mendapatkan banyak tambahan ilmu sehingga makin memantapkan niat mereka membuka usaha garmen bersama rekan-rekan sesama peserta pelatihan. Gayung bersambut, Komitmen BMT BIC memang akan terus mendampingi, mengawasi dan memberikan modal kerja bagi para peserta pelatihan yang merupakan anggota BMT BIC ini.

Rebut Peluang

Setelah pelatihan, para peserta dpersilakan membawa pulang mesin-mesin jahit dan perlengkapan untuk memulai usaha. Kini usaha-usaha kelompok alumni pelatihan keterampilan sudah berjalan. Misal, Tim Uni dkk selain mengerjakan orderan membuat kerudung dan mukena mereka juga menangani reparasi/ rombak jahitan. Orderan dikerjakan di rumah masing-masing. Sehari satu kelompok  yang terdiri dari 6-7 orang ini mampu mengerjakan hingga 10 potong mukena/ kerudung yang dibanderoli @ Rp 100 ribu. Pesanan banyak datang salahsatunya dari pasar Tanah Abang

Ke depan, baik Uni maupun Atika juga peserta pelatihan lainnya sedang mengupayakan satu tempat produksi di mana semua anggota kelompok bisa berkumpul mengerjakan di satu tempat. Sehingga kontrol kualitas dan pemenuhan target bisa lebih mudah dilakukan. Apalagi menjelang bulan Ramadan di mana permintaan kerudung dan mukena meningkat. Tiap kelompok berharap bisa merengkuh peluang tersebut.


0 komentar:

Posting Komentar

Blogger templates

Majalah