(MEDIA ICMI). Sebagian bilang kesan
pertama sangat menentukan. Itulah mengapa BMT Bina Insan Cita mengutamakan simulasi
dan praktek selain aspek teori dalam materi pelatihan tenaga penggerak Baitul Maal
wat Tamwil bagi pemuda-pemuda calon mujahid ekonomi beberapa waktu lalu.
Dari interaksi inilah ditemukan kata kunci seperti karakter lingkungan, kebutuhan dan pilihan model BMT seperti apa yang akan didirikan. “Misal, di daerah mereka terdapat banyak hasil perkebunan atau perikanan, kita bentuk BMT berbasis nelayan atau keunggulan lokal,” sebutnya.
Utamakan Praktek
Salah satu fasilitator, Muzakir Muannas mengatakan, para peserta ini
sebenarnya punya potensi besar. “Ibarat
membangunkan gajah tidur, jangan dulu memberikan materi yang berat. Karena itu,
kita lebih banyak share pengalaman, memotivasi, diskusi dan lebih banyak mendengar latar
belakang, kondisi dan keinginan mereka,” imbuhnya.
Dari interaksi inilah ditemukan kata kunci seperti karakter lingkungan, kebutuhan dan pilihan model BMT seperti apa yang akan didirikan. “Misal, di daerah mereka terdapat banyak hasil perkebunan atau perikanan, kita bentuk BMT berbasis nelayan atau keunggulan lokal,” sebutnya.
Selain itu, yang tak kalah penting dan banyak menarik perhatian adalah
materi simulasi pengelolaan BMT. Manager Pemasaran BMT BIC, Husnul Yakin
menjelaskan, materi yang diberikan antara lain pengenalan software dan
proses pembiayaan dari mulai silaturahim hingga pencairan.
“Persyaratan utama nasabah yang
mendapat pembiayaan antara lain telah menjalakan usaha minimal 1 tahun. Setelah
itu kita analisa catatan pemasukan dan pengeluaran. Tidak harus sempurna
minimal berbentuk catatan buku sederhana. Ini penting karena mencerminkan
kesehatan usaha mereka dan kemampuan mengangsur dilihat dari 50% dari pendapat
bersihnya,” terang Lulusan Ekonomi STIE Widya Persada ini.
Lebih lanjut Husnul mengungkapkan, materi simulasi lebih cepat ditangkap peserta
dan lebih antusias direspon karena bersifat
praksis dan langsung mengalami penyelesaian masalah (troubleshooting).
“Peserta yang sudah dimotivasi di awal harus segera dilapis dengan simulasi. Jangan biarkan semangat mereka redup. Kita ‘bakar’ semangat pemuda-pemuda harapan umat ini, karena mereka adalah penggerak, harus aktif, jemput bahkan kejar bola,” pungkasnya.
Guna menjaga konsistensi semangat belajar, di akhir pelatihan juga diadakan
kunjungan ke BMT-BMT unggulan di Jakarta dan sekitarnya di mana peserta bisa
lebih banyak mengeksplorasi keingintahuan mereka.
0 komentar:
Posting Komentar